Kamis, 7 November 2024

OKI Tegaskan Perlunya Menyelamatkan UNRWA

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Retno Marsudi Menteri Luar Negeri Indonesia (kiri) bertemu Antonio Guterres Sekretaris Jenderal PBB (kanan) dalam pertemuan Komite Menlu Liga Arab-OKI dan Sekjen PBB di Jenewa, Swiss, Senin (26/2/2024). Foto: Antara Retno Marsudi Menteri Luar Negeri Indonesia (kiri) bertemu Antonio Guterres Sekretaris Jenderal PBB (kanan) dalam pertemuan Komite Menlu Liga Arab-OKI dan Sekjen PBB di Jenewa, Swiss, Senin (26/2/2024). Foto: Antara

Sejumlah menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menegaskan perlunya menyelamatkan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), yang menghadapi tekanan karena penangguhan pendanaan oleh para negara donor.

Pernyataan itu disampaikan Retno Marsudi Menteri Luar Negeri Indonesia, yang bersama mitranya dari Arab Saudi, Yordania, Palestina, dan Mesir bertemu Antonio Guterres Sekretaris Jenderal PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin (26/2/2024), dikutip Antara.

“Kita perlu bekerja keras untuk menyelamatkan UNRWA. Mengingat pentingnya UNRWA bagi para pengungsi Palestina, bukan saja yang tinggal di Gaza tetapi juga pengungsi Palestina yang tinggal di Tepi Barat, Yordania, Suriah, dan lainnya,” kata Retno dalam keterangan tertulisnya.

Komite Menlu OKI, yang mendapat mandat dari KTT Liga Arab-OKI di Riyadh untuk menggalang dukungan internasional bagi Palestina, juga menyoroti standar ganda yang diterapkan sejumlah negara dalam merespons isu Palestina.

“Para menlu OKI yang hadir menyampaikan kembali komitmennya untuk terus berjuang bagi Palestina, dan kami sampaikan bahwa two state solution menjadi satu-satunya solusi dan ini penting untuk terus menjadi pedoman bagi kita semua,” tutur Retno.

Selain itu, dalam acara sampingan terkait Palestina tang dilakukan di Markas Besar PBB di Jenewa, Retno menegaskan bahwa dunia tidak boleh tinggal diam dalam merespons perang Israel di Gaza.

“Gencatan senjata sangat diperlukan jika kita ingin melihat perbaikan situasi di lapangan,” katanya.

Lebih lanjut, Menlu RI juga menyerukan penyaluran bantuan kemanusiaan yang cukup dan berkelanjutan, termasuk untuk penduduk di Gaza utara yang saat ini banyak mengalami kelaparan.

Dalam pertemuan bertema “Human Rights Situation in the Occupied Palestinian Territory” tersebut, Menlu Retno menyinggung soal keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) yang seharusnya mengikat bagi semua negara, tak terkecuali Israel.

“Namun sebulan setelah keputusan sementara ICJ atas submisi Afrika Selatan, Israel tetap tidak memenuhi tenggat waktu untuk sampaikan laporan wajibnya (obligatory report). Hal ini tentunya tidak dapat terus dibiarkan,” ujarnya.

Retno secara tegas juga meminta negara-negara menghentikan pengiriman senjata ke Israel, sebagai bagian dari upaya memerangi ketidakadilan yang sudah berlangsung lama bagi bangsa Palestina. (ant/azw/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Kamis, 7 November 2024
31o
Kurs